PTBA Gelar Seminar Dan FGD Tanjung Enim Kota Wisata
Faktamuaraenim.com – Guna membangun Tanjung Enim menjadi kota tujuan wisata, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) laksanakan kegiatan Seminar dan Focus Group Discussion (FGD) yang mengangkat tema ‘Tanjung Enim Kota Wisata’, di Gedung GSG Lantai 4 PTBA Tanjung Enim jalan Parigi Dalam Kecamatan Lawang Kidul Muara Enim, Sabtu (4/2/2023).
Acara yang di buka oleh Direktur Operasi Produksi PTBA Suhedi Yang di hadiri juga Ketua Tim Tanjung Enim Kota Wisata Venpri Sagara sekaligus General Manajer Unit Pertambangan Tanjung Enim PTBA, Kepala Pengembangan Kearifan Lokal Tanjung Enim Kota Wisata Yulhendri Wisra, Pelaksana teknis Tim Kowis, dan tamu undangan yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang ada di Kecamatan Lawang Kidul.
Dalam sambutanya Suhedi menyampaikan ucapan terima kasih kepada Tim Kota Wisata Tanjung Enim Bukit Asam yang menggagas seminar dan FGD dengan melibatkan berbagai macam lapisan masyarakat yang memang sangat dibutuhkan kehadirannya untuk mendukung terwujudnya Tanjung Enim Kota Wisata.
“Dengan Tanjung Enim menjadi destinasi wisata semua pihak untuk bisa mendukung karena tanpa itu semua Tanjung Enim Kota Wisata tidak akan terwujud. Mari bersama-sama kita ciptakan nilai-nilai positif untuk Tanjung Enim Kota Wisata,” ucapnya.
Lebih lanjut Suhedi mengatakan dengan adanya seminar dan FGD ini, PTBA sangat mengapresiasi dan semoga bisa diterapkan untuk segera terwujud Tanjung Enim Kota Wisata.
“Selamat mengikuti seminar dan FGD dan semoga bermanfaat. Dan mari kita jaga dan kita siapkan Tanjung Enim menjadi kota tujuan wisata di Indonesia,” pungkasnya.
Seminar dan FGD menghadirkan narasumber Suryo Eko Hadianto mantan Direktur Utama PTBA sekaligus Penggagas Utama Tanjung Enim Kota Wisata, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan (Sumsel) Aufa Syahrizal, Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Dinas Koperasi UKM Palembang, Ahmad Raphani Budayawan Sumsel, dan Kusen Alipah selaku Antropolog.
Dalam paparannya Suryo Eko mengatakan adanya gagasan Tanjung Enim Kota Wisata tidak lain untuk merubah image bahwa kegiatan tambang tidak merusak alam.
“Hadirnya gagasan besar ini untuk menjawab kebaikan yang telah diberikan Tanjung Enim selama ini yaitu kekayaan alam berupa batu bara,” ungkap Suryo Eko yang juga Mantan Dirut PTBA.
Lanjut lagi, Suryo Eko menyatakan bahwa selama ini sudah ratusan tahun melakukan eksploitasi batu bara, maka sebuah bisnis tambang dengan Corporate Social Responsibilty (CSR) mestinya bukan memiliki kewajiban tapi sudah menjadi kebutuhan untuk membuat terbaik untuk Tanjung Enim yakni dengan Tanjung Enim Kota Wisata.
“Dengan Tanjung Enim Kota Wisata kami tidak ingin kota tambang ini menjadi sepi setelah habis kegiatan penambangan,” katanya.
Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan Aufa Syahrizal mengatakan, menekankan pentingnya keterlibatan masyarkat untuk untuk mewujudkan Tanjung Enim Kota Wisata. Secara umum, harus ada keterlibatan semua pihak mulai dari pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat, dan media.
Di sela acara selaku Ketua Pelaksana Seminar dan FGD Yulhendri Wisra mengatakan bahwa acara ini bertujuan untuk membahas strategi kebijakan aturan mengenai Tanjung Enim Kota Wisata, melatih kemandirian masyarakat, mengembangkan potensi lokal sehingga nantinya semua pihak bisa mendukung program Tanjung Enim Kota Wisata,” pungkasnya.
Laporan : Eko M.