MITIGASI BAHAYA BULYING, KKN UNIVERSITAS SERASAN GELAR SOSIALISASI DIKALANGAN PELAJAR.
Faktamuaraenim.com – Bullying atau perundungan merupakan masalah serius yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik individu. Meski telah banyak dibicarakan dalam berbagai platform, perundungan masih terjadi di berbagai tempat, seperti sekolah, tempat kerja, atau bahkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, sosialisasi tentang bahaya bullying sangat penting guna meningkatkan kesadaran masyarakat dan mendorong terciptanya lingkungan yang lebih aman dan mendukung. Artikel ini akan membahas mengapa bullying berbahaya, dampaknya, serta pentingnya sosialisasi untuk mencegahnya.

Dalam program kerja yang disusun oleh mahasiswa KKN universitas Serasan Muara Enim tahun 2025 angkatan ke 3 (tiga) dari kelompok III merealisasikan proker dengan konsep sosialisasi untuk melakukan edukasi dikalangan pelajar tentang bahayanya perilaku bullying.
SMK N 1 Kecamatan Gunung Megang adalah sekolah yang beruntung kali ini karena menjadi tempat pelaksanaan Kegiatan sosialisasi tersebut. Kegiatan yang dibuka langsung oleh Kepala Sekolah SMK N 1 Gunung Megang yaitu ibu Minasti,dan dihadiri jajaran dewan guru, serta siswa-siswi SMK N 1 Gunung Megang.
Semangat dan antusias para siswa merupakan sebuah kebanggaan tak terhingga bagi Kampus Universitas serasan dan mahasiswa KKN angkatan ke 3 (tiga) kelompok III (tiga) karena penerimaan yang luar biasa serta efek manfaat yang berdampak positif bagi masa depan anak-anak Indonesia khusunya di kecamatan Gunung Megang. Dengan harapan para siswa mampu menjadi agent dalam kampanye peningkatan kesadaran bahaya bullying serta memitigasi dampak nya.
Gusti Suciati, AMG, S.K.M., M.K.M selaku Kepala bidang Perlindungan Perempuan dan Anak, pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Muara Enim yang menjadi narasumber menyampaikan materi yang benar-benar mampu membuka wawasan audience yang hadir. “Bullying adalah tindakan agresif yang dilakukan oleh individu atau kelompok terhadap orang lain dengan tujuan untuk menyakiti, merendahkan, atau mengisolasi korban” kata Gusti Suciati dalam paparannya.
Hal ini direspon oleh seluruh siswa bahkan para guru yang mengisyaratkan pemahaman dari isi pesan dan materi tersebut. Masih menurut Gusti sebagai narasumber pada kesempatan ini juga membagikan wawasan terkait bentuk,dampak, penyebab ,lokasi serta langkah-langkah pencegahan yang mampu dilakukan sejak dini. Bullying bisa terjadi dalam berbagai bentuk antara lain Fisik seperti pukulan, tendangan, atau kekerasan fisik lainnya. Verbal antara lain penghinaan, ejekan, atau kata-kata kasar, Kemudian Sosial seperti pengucilan, penyebaran rumor buruk, atau perundungan yang bertujuan membuat korban merasa terisolasi, selain itu juga bentuk Siber yaitu penggunaan media sosial atau teknologi untuk menyerang korban, seperti mengirimkan pesan ancaman atau menyebarkan foto yang merugikan.

Masih dalam materi yang disampaikan oleh narasumber yang disupport full oleh kekompakan mahasiswa KKN Universitas Serasan menyampaikan bahaya dan dampak Bullying tidak hanya merugikan korban di saat itu, tetapi juga dapat meninggalkan dampak jangka panjang yang sangat memengaruhi kehidupan mereka. Seperti halnya Gangguan Kesehatan Mental yaitu dapat menyebabkan gangguan mental seperti depresi, kecemasan, dan stres post-traumatic. Korban sering merasa rendah diri, tidak percaya diri, bahkan bisa berujung pada keinginan untuk bunuh diri, Peningkatan Risiko Perilaku Negatif Anak-anak atau remaja yang menjadi korban bullying dapat cenderung melakukan perilaku negatif seperti menggunakan narkoba, alkohol, atau terlibat dalam kekerasan, Gangguan Kesehatan Fisik Selain dampak psikologis, bullying juga dapat menyebabkan masalah fisik, seperti sakit kepala, gangguan tidur, hingga penurunan kesehatan tubuh secara keseluruhan, Menciptakan Lingkungan Tidak Aman Bullying tidak hanya memengaruhi korban, tetapi juga menciptakan atmosfer yang tidak aman dan tidak nyaman di sekolah atau tempat kerja. Ini bisa memengaruhi produktivitas dan kualitas hubungan antar individu di lingkungan tersebut.
Komitmen dari Mahasiswa KKN kelompak III Angkatan ke 3 universitas Serasan dalam melaksanakan sosialisasi tentang bahaya bullying adalah untuk memberikan edukasi dan pemahaman serta ajakan kepada semua yang hadir untuk menolak bullying dengan berpose mengangkat lima jari ke depan sebagai kode penolakan bullying. Selain dari itu paya meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama di kalangan pelajar, orang tua, pendidik, dan pekerja. Langkah-langkah mencegah dan menangani bullying antara lain Penyadaran Mengenai Dampak Buruk Bullying karena banyak orang yang belum sepenuhnya menyadari dampak buruk yang bisa ditimbulkan oleh perundungan, baik bagi korban maupun pelaku. Dengan sosialisasi yang efektif, masyarakat akan lebih peka terhadap bahaya ini. Menghentikan Perilaku Bullying Sejak Dini, dengan adanya sosialisasi, diharapkan anak-anak dan remaja dapat lebih memahami apa yang dimaksud dengan bullying dan bagaimana cara menghindari serta melaporkan perundungan. Hal ini dapat mencegah tindakan bullying terjadi di lingkungan pendidikan dan sosial. Mendorong Dukungan untuk Korban,banyak korban bullying merasa takut untuk melapor atau mencari bantuan. Melalui sosialisasi yang menyeluruh, mereka akan merasa lebih aman dan percaya diri untuk berbicara dan mencari dukungan dari orang-orang terdekat atau pihak berwenang. Menumbuhkan Empati dan Toleransi, sosialisasi juga dapat menumbuhkan rasa empati dan toleransi antar individu. Mengajarkan anak-anak dan remaja untuk menghargai perbedaan dan menghindari perilaku yang dapat menyakiti orang lain adalah langkah penting dalam membangun generasi yang lebih baik.
Di Penghujung kegiatan sosialisasi, Rapin Afrido selaku ketua kelompok III KKN Universitas Serasan Angkatan 3 tahun 2025, menyampaikan untuk menciptakan perubahan yang signifikan, sosialisasi tentang bahaya bullying harus dilakukan secara sistematis dan melibatkan berbagai pihak. Terutama di dunia Pendidikan, selain dengan sosialisasi ini, hal lain yang dapat dilakukan adalah pendidikan di sekolah, workshop dan pelatihan, Mengadakan seminar atau workshop tentang bullying di sekolah untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada siswa, guru, dan orang tua.Kurikulum Anti-Bullying yaitu memasukkan topik mengenai bullying ke dalam kurikulum sekolah agar anak-anak sejak dini memahami dampaknya dan cara menghindarinya.
Selain dilingkungan sekolah, untuk menciptakan perubahan juga dapat dilakukan penyuluhan di Komunitas, Pemberdayaan Masyarakat: Mengorganisir kegiatan komunitas untuk memberikan pengetahuan tentang bullying dan bagaimana cara mendeteksinya, Kerja Sama dengan Lembaga Sosial: Menjalin kerja sama dengan organisasi sosial untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menciptakan lingkungan yang bebas dari perundungan.
Penggunaan Media Sosial dan Kampanye Sosial: Menggunakan media sosial untuk menjalankan kampanye anti-bullying yang melibatkan banyak pihak, termasuk selebritas, influencer, dan tokoh masyarakat untuk menjadi kontrol Kegiatan yang berlangsung penuh keseriusan dan semangat yang tidak pernah menyala meski dalam keadaan berpuasa berkahir dengan kegiatan foto berama dan ramah tamah dalam beberapa saat sebelum bubar dengan jadwal yang sudah diatur dalam time frame kegiatan.
Ditulis Oleh : Marisa.









