Aktivitas PT. BAS ganggu lahan Warga, Ditreskrimsus Polda Sumsel dan Inspektur Tambang tinjau lokasi
Faktamuaraenim.com – Dampak aktivitas penambangan batubara PT. Bara Anugerah Sejahtera (BAS) yang membuat Disposal (timbunan) mengakibatkan lahan berukuran panjang 1000 meter dan lebar 50 meter milik Abdul Mukti warga Desa Pulau Panggung Kecamatan Tanjung Agung berisi tanaman banyak yang mati di lokasi Ataran Air Purut.
Hingga persoalan ini di laporkan ke Ditreskrimsus Polri, hari ini (kemarin.) Sabtu (7/01/2023). PS Panit III Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda sumsel Bersama Inspektur Tambang Kementrian RI turun dan lakukan penyelidikan, hal tersebut disambut gembira salah satu anak Abdul Mukti (H).
“Alhamdulillah, hari ini tim telah turun dan melakukan penyelidikan, kita harapkan hasil nya akan baik untuk penyelesaian masalah lahan kita ini, dan kami tidak menuntut kerugian selama 7 tahun ini, kami hanya menuntut harga yang sesuai,” ucap Hendra kepada media ini.
Hendra juga menjelaskan, sejak tahun 2016 sampai sekarang belum ada titik terang atau kesepakan untuk pembebasan lahan, karena harga yang ditawarkan dari PT. BAS tidak sesuai.
“Lahan orang tua saya seluas 2,5 hektar akan dijadikan lokasi eksploitasi batubara oleh PT. BAS, namun harga yang ditawarkan dari perusahaan sangat murah,” jelasnya.
Hendra juga mengatakan hasil temuan tim, di saksikan masyarakat pemilik kebun sekitar tambang PT. BAS.
1. Adanya pohon karet yang mati sebanyak kurang lebih 8 batang pada lahan Pak H. Abdul Mukti.
2. Terdapat Lahan Yang Tergenang Air Yang diduga Limbah.
3. Adanya Dinding bens Disposal yang bersebelahan dengan lahan Pak H. Abdul Mukti.
Lebih lanjut Hendra mengungkapkan, jika hujan terdapat adanya luapan air bercampur lumpur ini sangat mengganggu dan menghambat aktifitas mereka sehari hari dalam mencari nafkah di ladang dan di kebun.
“Selama ini kami mendukung dan tidak menghalangi kegiatan perusahaan tapi kami meminta agar perusahaan memperhatikan akses jalan kami untuk ke kebun, karena mata pencarian kami disini, semoga perusahaan segera mengatasi dan menanggulangi luapan air bercampur lumpur ini,” harapnya.
Hingga berita ini terbit, minggu 8/01/2023. pihak PT. BAS belum memberikan tanggapannya.
Redaksi.