Lestarikan Naskah Prasasti Tanduk Kerbau, Panglima Adat Desa Lingga temui penggagas Kowis Tanjung enim
Faktamuaraenim.com – Panglima Adat Desa Lingga bersilaturahmi dengan Muhammad Zulvian (ichon) sebagai tokoh pemuda sekaligus penggagas utama Program Tanjung Enim Kota Wisata untuk mengangkat Naskah Prasasti Tanduk Kerbau dan ciri khas makanan yang pernah populer sejak dulu, bertempat di perumahan Devros Kelurahan Tanjung Enim Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim. Sabtu (12/08/23)
Dalam perbincangan antara Panglima Adat dengan M. Zulvian (Ichon) tentang Naskah Prasasti Tanduk Kerbau, & Kopiah Resam Air Emas, Payung Merah Pinggiran Les Merah serta batik atau songket dan makanan yang menjadi ciri khas atau populer sejak dulu diantaranya, gunjing, lape lape (sandang, pangan).
Menurut Panglima Adat Desa Lingga Gusti Sajid Al Akbar, AMd.Kep ” Naskah Prasasti Tanduk Kerbau, Peninggalan dari Kerajaan Majapahit Tahun 1347 (Abad Ke 14), Yaitu Ratu Tribhuana Tunggadewi, Dayang Maritih, Mahapatih Gajah Mada, & Sembilan Adipatih, Yaitu Puyang Antus/Riye Genti, Riye Wadang, Riye Jaka Asak, Riye Jaka Riya, Riye Anak Riye Rantas, Riye Surat, Riye Anak Riye Surat, Riye Ganta, & Riye Unang. Yang bertuliskan bahasa Aksara Ulu. Dan Kopiah Resam Air Emas, & Payung Merah Pinggiran Kuning, yang pernah di kenakan oleh Depati Kasih Raja, Pada Tahun 1892 ( Abad Ke 19 ) ucapnya.
Kemudian ditambahkannya, selain Naskah Prasasti Tanduk Kerbau, ada juga tombak/kujur pada awalnya sebagai senjata untuk menyelamatkan diri dari binatang buas, selain dari senjata juga ada kuliner yang menjadi makanan popular serta makanan khas daerah Desa Lingga, seperti Nasi lape lape, gunjing dan Kue Puntir serta Lemang Bekujut
Lanjutnya, “gunjing terbuat dari tepung beras, Kue Puntir dari Hebuk beras yang ditumbuk, Lemang bekujut dari beras ketan dibalut dengan daun pisang, & di ikat seutas tali pelepah Pisang, jelasnya
Sementara dikatakan M. Zulvian (ichon) dijaman PN. TABA (PTBA sekarang) ada makanan yang populer zaman dulu “nasi lape lape (nasi dengan lauk ikan asin, tempe, dibungkus dengan daun waru) pada saat itu menjadi makanan karyawan PN. TABA yang terbaik.
Dari perbincangan mereka, berkembang dengan adanya Naskah prasasti Tanduk Kerbau dari abad ke 14 yang bertuliskan aksara ulu dan pada tahun 2021 sudah diteliti Arkeolog dari Palembang, Jogjakarta, & Jakarta, saat ini sudah dibuat buku sampai makanan yang menjadi ciri khas pada zaman itu.
Dikatakan M. Zulvian “untuk Naskah Prasasti Tanduk Kerbau ini merupakan fakta sejarah peninggalan budaya bangsa dan daerah yang perlu dilestarikan untuk diangkat dan dikenalkan kepada masyarakat umum agar lebih dipahami, karena ada bukti sejarah serta bukti fisiknya.
“Untuk mengangkat dan mengenalkan kepada Masyarakat Luas, agar lebih Jelas kebenaran Sejarah, dan kita sama-sama berusaha membantu untuk mendampingi, apalagi ada program untuk membuat Tugu Naskah Prasasti Tanduk kerbau, tentu butuh koordinasi dengan pejabat yang punya kewenangan dalam hal ini sehingga niat baik dapat terwujud, dan kami siap untuk mendampingi Panglima,” tutur Ichon yang memiliki nama asli Muhammad Zulvian. **