Tidak bisa menjaga mulut, Ahmad Rijali di demo ratusan Awak Media, LSM dan Ormas Muara Enim
Faktamuaraenim.com – Buntut dari komentar Pj. Bupati Muara Enim Ahmad Rizali yang memicu polemik di group WhatsApp Biro Muara Enim yang mengecilkan dan menghina penggiat kontrol sosial dengan mengatakan “Ado gaji dak kontrol sosial, kalo dak katek gaji, cari gawe lain” memicu rasa sakit hati dan terhina, serta emosi penggiat kontrol sosial, sehingga ratusan awak media, LSM dan Ormas bersatu melakukan aksi damai didepan Kantor Pemerintah Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Selasa (02/07/24).
Adapun tuntutan aksi damai ada beberapa point sebagai berikut:
1. Mengecam keras dari PJ. Bupati Muara Enim tentang kontrol sosial
2. Menyatakan bahwa saudara Ahmad Rizali telah melakukan persekusi dan melecehkan keberadaan aktifitas para pegiat kontrol sosial
3. Menyatakan bahwa saudara Ahmad Rizali telah menyinggung dan menyakiti pegiat kontrol sosial sehingga menimbulkan kondisi yang tidak kondusif
4. Menyatakan bahwa saudara Ahmad Rizali tidak patut lagi untuk meneruskan jabatannya selaku PJ Bupati Muara Enim
5. Meminta kepada menteri dalam negeri (Mendagri) RI untuk mencabut status jabatan Ahmad Rizali sebagai penjabat Bupati
6. Meminta kepada Mendagri untuk mengganti penjabat Bupati dari saudara Ahmad Rizali dengan orang lain yang lebih layak dan mumpuni serta dapat menciptakan suasana yang kondusif di Kabupaten Muara Enim.
Dari beberapa orator menyatakan untuk menggantikan PJ Bupati Muara Enim Ahmad Rizali, karena sudah tidak layak lagi untuk memimpin Kabupaten Muara Enim dengan ucapan komentar di grup biro Muara Enim tidak sesuai dan tidak pantas dengan seorang publik figur yang dia jabat saat ini.
Saat menemui peserta aksi damai, Sekda Muara Enim Ir. Yulius, M.Si dengan santun menerima aksi damai dengan baik dan sopan, dirinya juga membacakan dan menerima apa yang menjadi tuntutan aksi damai untuk diteruskan dengan pihak yang berkompeten.
Dalam aksi damai hari ini sudah mengukir sejarah bahwa mereka menyatakan mulai Bupati dari dulu hingga saat ini, Bupati dan penjabat Bupati Ahmad Rizali adalah yang terburuk, karena sudah tidak sesuai etika berkomentar dari seorang penjabat Bupati.
Dari awal hingga akhir aksi damai ini tidak terjadi anarkis dan para peserta aksi melakukan pembubuhan tanda tangan di kain putih sepanjang lebih kurang 5 meter sebagai komitmen dan hadir dalam aksi damai di depan kantor Pemkab Muara Enim, kemudian membubarkan diri dengan tertib, namun sangat disayangkan PJ. Bupati Muara Enim Ahmad Rizali tidak hadir.**